Nama               : Muhammad Raihan Akhsal

NIM                : 21041017

Prodi               : Ilmu Komunikasi

 

Pertanyaan Kelompok 7

1.    Sebutkan ciri-ciri tulisan eksposisi!

2.    Dalam tahap pembuktian teks argumentasi, hal apakah yang sangat menentukan kualitas dari tulisan argumentasi? Sertakan alasannya!

3.    Jelaskan tujuan dan ciri-ciri tulisan persuasi!

4.    Apa perbedaan tulisan eksposisi, argumentasi dan persuasi?

5.    Buatlah 1 contoh teks eksposisi lengkap dengan strukturnya!

       Jawaban :

1.    (1) tulisan eksposisi menguraikan fakta atau sesuatu yang benar-benar terjadi

(2) fakta disajikan atau diuraikan seinformatif mungkin sehingga pembaca dapat mengetahui dan memahaminya dengan sejelas-jelasnya

(3) analisis dan penafsiran terhadap fakta yang diuraikan benar-benar objektif, bukan fakta yang dibuat-buat oleh penulis

(4) tulisan eksposisi tak berupaya untuk memengaruhi pembaca atau menggiring pembaca kepada pendapat dan sikap yang diyakini oleh penulis

(5) tulisan eksposisi menguraikan suatu peristiwa atau proses kerja sesuatu yang dibahas di dalam tulisan itu

(6) tulisan eksposisi dapat dilengkapi dengan data statistik, peta, bagan, grafik, gambar, dan lain untuk memperjelas topik yang dibahas

(7) penutup eksposisi biasanya berupa penegasan terhadap topik yang diuraikan.

2.    Penyusunan tulisan argumentasi memerlukan pengumpulan data-data. Makin banyak data yang dikumpulkan untuk kemudian disajikan sebagai penunjang tulisan, makin meyakinkan pembuktian yang dilakukan oleh penulis di dalam tulisannya. Data-data itu dapat berupa angka-angka statistik, grafik, peta, pendapat para pakar, dan lain-lain. Disamping itu, argumentasi dapat juga menggunakan fakta-fakta yang dikumpulkan dari pengamatan dan atau penelitian, yang hasilnya diperoleh melalui proses analisis dan sintesis.

3.    Tujuan utamanya yaitu mempengaruhi pembaca, persuasi tak memerlukan pembuktian yang banyak asal penulis yakin bahwa bukti-bukti itu telah memadai untuk mendapatkan kesepakatan pembaca tentang masalah yang dibahas.

Ciri-ciri tulisan persuasif :

(1) tulisan persuasi bersifat mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan penulis pada saat ini juga atau pada waktu yang akan datang

(2) tulisan persuasi menekankan nada emotif untuk merangsang emosi pembaca

(3) tulisan persuasi berupaya merebut kesepakatan pembaca tentang kebenaran masalah yang dibicarakan

(4) tulisan persuasi memerlukan fakta yang seperlunya saja sepanjang telah diyakini mampu menimbulkan kepercayaan pembaca tentang masalah yang dibicarakan

(5) tulisan persuasi merupakan hasil analisis situasi yang melatari pembaca secara menyeluruh, terutama tentang sesuatu yang disukai dan tak disukai dan yang boleh dan takboleh dilakukan pembaca sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan mereka.

4.    Perbedaan tulisan eksposisi, argumentasi dan persuasi

Eksposisi: Eksposisi atau ekspositori adalah tulisan yang menjelaskan, menerangkan, atau menguraikan suatu topik secara objektif atau apa adanya sesuai dengan kenyataan, tanpa melibatkan sikap dan atau pendapat penulis.

Argumentasi: Argumentasi adalah jenis tulisan yang berupaya memengaruhi pembaca agar pembaca menyesuaikan pendapat, pandangan, dan sikap mereka sejalan dengan penulis. merebut hati pembaca untuk menyepakati masalah yang dibicarakan paling diutamakan di dalam tulisan argumentasi.

Persuasi: persuasi tak memerlukan pembuktian yang banyak asal penulis yakin bahwa bukti-bukti itu telah memadai untuk mendapatkan kesepakatan pembaca tentang masalah yang dibahas.

5.    (Judul )  Realita Hukum di Indonesia

·         Pernyataan Pendapat

Hukum di Indonesia sebenarnya telah mengatur bagaimana para pelaku tindak kriminal dihukum berdasarkan undang-undang.

Tetapi, kenyataannya sering terjadi ketidakadilan hukum yang sangat merugikan berbagai pihak. Bisa dikatakan hukum tajam ke bawah, tapi tumpul di hadapan para koruptor.

·         Argumentasi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pelaku korupsi mendapatkan hukuman yang lebih rendah dibandingkan para pelaku kejahatan lainnya. Bahkan ada beberapa koruptor yang menerima fasilitas sekelas hotel mewah di penjara.

Kita sering sekali mendengar berita maling yang dihajar massa sampai tewas. Namun, rasanya kita belum pernah dengar ada koruptor yang dihajar sampai mati. Di layar-layar televisi mereka malah bisa berbangga diri dengan menunjukkan senyumnya.

·         Penegasan Ulang Pendapat

Hukum di Indonesia hanya tegas ketika berhadapan dengan rakyat kecil saja. Sebagai contoh, kita bisa mengingat kasus nenek Asyani.

Hanya karena dugaan pencurian kayu, beliau terancam hukuman penjara sampai lima tahun. Jelas-jelas tidak adil apabila dibandingkan dengan hukuman yang diterima para koruptor.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Cara Penggunaan Mendeley